7 Nilai Pancur Kasih dalam Spiritualitas Fransiskus Asisi 

PSFA (Persekolahan Santo Fransiskus Asisi) memegang teguh 7 (tujuh) Nilai Pancur Kasih yang dijadikan panduan moral dan dasar bertindak bagi anggota komunitasnya dalam memberikan pelayanan dan membangun budaya kerja. Ketujuh nilai yang diintegrasikan dengan Spiritualitas Santo Fransiskus Asisi terdiri dari Nilai Kemanusiaan, Nilai Kebersamaan, Nilai Kesetiaan, Nilai Kebijaksanaan, Nilai Kedaulatan, Nilai Kelestarian, dan Nilai Kearifan Lokal.


Nilai Kemanusiaan bermakna bahwa PSFA senantiasa menjunjung tinggi kemuliaan martabat manusia dengan menghargai setiap insan baik dalam komunitas di lingkungan persekolahan maupun pihak-pihak terkait lainnya.


Nilai Kebersamaan memiliki makna bahwa PSFA senantiasa mengedepankan semangat persaudaraan, saling mendukung, melengkapi, menguatkan, dan melibatkan berbagai pihak dalam upaya mewujudkan insan-insan yang berkarakter, mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab.


Nilai Kesetiaan bermakna bahwa PSFA senantiasa konsisten dalam mempraktikkan nilai-nilai Pancur Kasih dalam Spiritualitas Santo Fransiskus Asisi, menghargai sejarah perjuangan dan misi awal gerakan.


Nilai Kebijaksanaan memiliki makna bahwa PSFA selalu mengedepankan sikap bijak dalam mengambil keputusan, memperlakukan setiap individu dengan adil sesuai kompetensi dan keunikan yang mereka miliki.


Nilai Kedaulatan memiliki makna bahwa PSFA senantiasa menghargai dan bangga akan pengalaman subjektif Pancur Kasih serta memiliki otonomi dalam menentukan muatan lokal khas Pancur Kasih dan berbagai kegiatan pengembangan diri bagi peserta didiknya. Muatan lokal PSFA yaitu Pendidikan Credit Union, Pendidikan Multikultur dan Bahasa Mandarin.


Nilai Kelestarian bermakna bahwa PSFA senantiasa mencintai dan memelihara kebersihan serta keberlanjutan lingkungan alam sebagai “rumah bersama ciptaan Tuhan”. Dalam implementasinya, PSFA mencanangkan sekolah hijau yang asri dan menyenangkan melalui Gerakan Asisi Bersih setiap bulannya yang melibatkan seluruh anggota komunitasnya.


Nilai Kearifan Lokal memiliki makna bahwa PSFA senantiasa menghargai keragaman budaya dan pengetahuan lokal, serta melakukan penguatan identitas diri melalui pendidikan multikultur dan pelibatan anggota komunitasnya dalam berbagai kegiatan revitalisasi budaya.


Untuk misi tersebut, PSFA harus dengan berani mengimplementasikan Pendidikan Yang Membebaskan (PYM) secara konsisten di kalangan guru dan tenaga kependidikan dengan mengoptimalkan potensi-kreatif unik setiap peserta belajarnya.


Sejumlah karakteristik PSFA, yang mendukung optimalisasi pelaksanaan PYM ala Pancur Kasih adalah demokratis-partisipatif, dialogis, tidak terikat formalitas, tidak terlalu mementingkan nilai angka, pengajaran dan praktik nilai-nilai budaya lokal dan pengajaran multikultur, memiliki pembelajaran Credit Union (CU) Gerakan Konsepsi Filosofi Petani, kegiatan ini untuk mengembangkan kepribadian, guru merupakan fasilitator, siswa merupakan peserta belajar, mengajar belajar (teaching how to learn), dan sekolah merupakan tempat belajar untuk kehidupan.


Prinsip yang dianut oleh PSFA yaitu menjadi manusia pembelajar, mengutamakan proses, bertanggung jawab dan menolong diri sendiri, berpihak pada yang lemah, pelayanan sepenuh hati, kesederhanaan, kegembiraan, mengembangkan, dan mengutamakan kekompokkan tim.