Sanggar Asisi Batuah
Foto Rapat Panitia Persiapan Lounching Sanggar Asisi Batuah
Bersamaan dengan Ultah ke-43 YKSPK
Aula PPK, 26 April 2024
Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan (https://id.wikipedia.org/ wiki/Sanggar; akses 25/4/2024). Sanggar Asisi Batuah merupakan sanggar seni budaya. Dalam Klasifikasi Wikipedia yang paling dekat adalah termasuk Sanggar Seni. Sanggar seni yaitu tempat untuk belajar seni (lukis, tari, teater, musik, kriya/kerajinan dll).
Nama “Asisi” diambil dari nama sekolah yang menelurkan sanggar tersebut, dalam naungan Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih yaitu Persekolahan Santo Fransiskus Asisi Pontianak. Persekolahan tersebut sejak awal baru memiliki dua jenjang yaitu Sekolah Menengah Pertama (termasuk pada level pendidikan dasar) dan Sekolah Menengah Atas (lanjutan pendidikan atas setara dengan jenjang sekolah kejuruan).
Kata “BATUAH” (istilah asal dari kata Bahasa Dayak Subsuku Dayak Kanayatn atau Subsuku Dayak Ahe). Arti Batuah tersebut adalah beruntung, segala niat dan usaha atau pekerjaan selalu diberkati oleh rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Sanggar Asisi Batuah merupakan wadah untuk pengembangan seni budaya diri siswa khusus peserta belajar SMP dan SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak. Seni budaya tersebut yang berakar dari budaya suku masyarakat lokal atau daerah berupa seni musik atau seni tari atau campuran keduanya.
Sanggar Asisi Batuah merupakan Sanggar Seni dan Budaya. Sanggar Seni Budaya adalah fasilitas atau program sekolah yang didedikasikan untuk mempromosikan pengembangan kreativitas, ekspresi seni, dan pemahaman budaya di antara siswa-siswi.
Tujuan dibentuknya Sanggar ini yaitu 1) untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi Asisi untuk mengembangkan keterampilan artistik, meningkatkan kreativitas, serta memerdalam pemahaman siswa-siswi tentang berbagai bentuk seni dan budaya. Melalui partisipasi dalam kegiatan, siswa-siswi dapat belajar untuk berpikir kritis, berkolaborasi dengan sesama siswa-siswi, dan mengekspresikan diri dengan cara yang unik; 2) dapat menjadi wadah untuk meningkatkan minat siswa-siswi dalam seni dan budaya serta untuk menumbuhkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal maupun global. Hal ini dapat mencakup penyelenggaraan pameran seni, konser musik, pertunjukkan teater, dan acara budaya lainnya yang melibatkan siswa-siswi, guru, dan masyarakat sekolah secara keseluruhan; 3) memainkan peran penting dalam memerkaya pengelaman pendidikan siswa-siswi dan membantu mereka berkembang menjadi individu yang berbudaya, kreatif, dan terampil dalam seni dan budaya.
Adapun, manfaat bagi siswa-siswi ikut Sanggar Asisi Batuah ini yaitu pengembangan kreativitas, pengenalan budaya, pengembangan bakat, peningkatan keterampilan, pembentukan karakter, peningkatan apresiasi seni, pemberdayaan komunitas sekolah, pengembangan potensi akademik, dan penyampaian pesan dan nilai. Dengan demikian, Sanggar Asisi Batuah memiliki peran penting dalam menyediakan lingkungan yang mendukung perkembangan siswa-siswi secara holistik, baik secara kreatif, intelektual, maupun emosional.
Sanggar Asisi Batuah memiliki struktur yang terdiri dari koordinator Sanggar, Instruktur atau Guru Seni, Siswa-siswi sebagai anggota, Kelas atau Kelompok Seni, Fasilitas dan Perangkat, Jadwal kegiatan, dan Kemitraan dengan komunitas. Dengan demikian, Sanggar Asisi Batuah menjadi tempat dinamis dan bermanfaat bagi siswa-siswi untuk mengembangkan minat dan bakat siswa-siswi pada Seni dan Budaya, serta mengasah keterampilan mereka dalam berbagai bidang seni.
Guru Seni Budaya (Sang Maestro Musik Tradisional SMP Santo Fransiskus Asisi Pontianak) bernama Paskalis, S.Sn. (Sarjana Seni) yang merupakan lulusan Institut Seni Indonesia di Yogyakarta mengatakan, “bahwa Sanggar Asisi Batuah merupakan sebuah wadah seni bagi peserta didik di Persekolahan Santo Fransiskus Asisi Pontianak. Dengan dibentuknya Sanggar Asisi Batuah ini menjadi bagian penting bagi siswa-siswi dalam mengembangkan minat dan bakat seninya, sehingga para siswa-siswi memiliki keahlian atau skil dibidang seni baik musik maupun tari yang berkualitas dan profesional. Hal ini senada dengan motto sekolahan ini yaitu Asisi: Ajang Kreasi dan Solusi”.
Catatan:
Narasi tersebut disarikan dari Handout PPT Georgius, S.P., M.Si., dalam rapat Litbang dan Sanggar pada 21 Februari 2024 dan Notulen Vero pada waktu dan tanggal yang sama.